Digilabs tahun ini dilaksanakan pada tanggal 29 September. Para siswa memasuki zoom angkatan pada jam 07:00, dimana dilaksanakan conditioning. Setelah conditioning, pembukaan dimulai oleh MC, juga terdapat sambutan dari ketua POMG, kepala SMP Labschool Jakarta, dan kepala BPS Laboratorium UNJ.
Sebelum dibagi per-angkatan dengan fungsi breakout rooms untuk melaksanakan ceramah umum dan dialog interaktif, Diadakan doa. Breakout rooms berbeda per-angkatan, dimana kelas 7 tetap di main room dan kelas 8 + 9 dipindah ke breakout roomsnya sendiri.
Material ceramah umum per-angkatan berbeda-beda, untuk kelas 7 temanya adalah “Menjadi Pribadi dan Teman yang Baik selama PJJ” yang disampaikan oleh Zahrina Amelia, M.Pd., untuk kelas 8 “Bijaksana Berselancar Internet di Masa Pandemi Covid-19” yang disampaikan oleh Firman Ramdhani, M.Psi, Psikolog, dan untuk kelas 9 “Kecemasan Remaja di Masa Pandemi Covid-19” yang disampaikan oleh Farraas Afiefah Muhdiar, M.Sc., M.Psi, Psikolog.
Karena saya merupakan siswa kelas 8, saya mendengar tentang topik kedua, dimana kita belajar untuk berhati-hati dalam mengakses internet. Karena banyak dari kita mempunyai akses internet yang bebas dan tidak terbatas, kita harus berhati-hati agar tidak termanipulasi oleh orang yang jahat, atau lebih tidak baik terjadi kejadian lain yang lebih tidak bagus.
Walaupun materi yang diberinya bagus, saya juga harus kritikal dengan beberapa kata-katanya. Saya mengamati beberapa kata-katanya dan sebenarnya, ada pengertian yang seharusnya tidak boleh disampaikan, atau kata-kata yang merupakan misinformasi. Orang dengan kegangguan mental, secara spesifik BPD (Borderline Personality Disorder) bukan otomatis orang jahat, itu hanya karena stigma sosial.
Ceramah umum dan dialog interaktif dilaksanakan selama 1 jam dan 45 menit, dari jam 07:45 sampai 09:30. Setelah ceramah umum dan dialog interaktif selesai, terdapat istirahat selama 30 menit, sampai jam 10:00.
Acara digilabs utama mulai pada jam 10:00. Untuk angkatan saya, kita pertama belajar tentang sinematografi dan perubahan pada industri dan pekerjaan yang berkait dengan film karena pandemi. Materi ini disampaikan oleh Kak Ninin Musa. Sinematografi merupakan proses merekam sesuatu dengan kamera, dan memuat semua elemen visual di layar, termasuk pencahayaan, pembingkaian, komposisi, gerakan kamera, sudut kamera, pemilihan film, pilihan lensa, kedalaman bidang, zoom, fokus, warna, eksposur, dan filtrasi. Untuk memproduksi film yang bagus, harus diperhatikan sinematografinya secara hati-hati agar hasil akhirnya bagus, ini adalah proses yang penting.
Industri film telah terpengaruh secara negatif oleh pandemi, karena
pembatasan pada fasilitas umum yang membuat pembuat film susah mendapatkan
tempat lebih luas untuk merekam sesuatu, dan sinema yang tutup agar orang tidak
berkumpul di tempat sepertinya dan menjadi terinfeksi.
Untuk materi setelahnya, kita belajar tentang animasi. Materi ini
disampaikan oleh Kak Deswana Aulia. Animasi merupakan sebuah gambar yang tampak
seperti sebuah sesuatu yang bergerak, dengan menggambar beberapa frame yang disatukan menjadi satu, dan
saat diputarkan dalam sekuensi per-gambar terdapat sebuah efek dimana gambar
bergerak.
Animasi terdapat di banyak bentuk, seperti animasi 2D (seperti
yang hand drawn, atau digambar
tangan), animasi 3D, dan animasi stop
motion (yang merupakan sesuatu animasi dimana seseorang menggunakan
plastisin atau objek lain yang sedikit dikit digerakkan untuk membuat efek
gerak sendiri).
Selain itu, aplikasi yang digunakan untuk membuat animasi juga
bervariasi, ada aplikasi spesifik untuk membuatnya, aplikasi slideshow seperti
Microsoft powerpoint, dan banyak lagi.
Comments
Post a Comment